BISMILLAH

بِــــــسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيـــمِ

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM

SELAMAT DATANG DI KAMPUS S.M.B. (STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM) - RAIH MASA DEPANMU BERSAMA KAMPUS S.M.B. - TERDEPAN - MODEREN - DAN - ISLAMI, - BLOG INI MASIH BANYAK KEKURANGAN, HARAP MAKLUM - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

BERSYUKUR

BERSYUKURLAH

MAKA ANDA AKAN BAHAGIA

Menu

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Sabtu, 13 Juni 2015

STRUKTUR ALGORITMA



STRUKTUR ALGORITMA

Ada tiga struktur dasar yang digunakan dalam membuat algoritma yaitu :
1.      struktur berurutan (sequencing),
2.      struktur pemilihan/keputusan/percabangan (branching) dan
3.      struktur pengulangan (looping).

1  Struktur Algoritma Berurutan


Sebuah algoritma biasanya akan menggabungkan ketiga buah struktur ini untuk menyelesaikan masalah. Pada bagian ini kita akan bahas lebih dulu struktur algoritma berurutan. Struktur berurutan dapat kita samakan dengan mobil yang sedang berjalan pada jalur lurus yang tidak terdapat persimpangan seperti tampak pada Gambar 5.5. Mobil tersebut akan melewati kilometer demi kilometer jalan sampai tujuan tercapai.
Struktur berurutan terdiri satu atau lebih instruksi. Tiap instruksi dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yaitu sebuah instruksi dieksekusi setelah instruksi sebelumnya selesai dieksekusi. Urutan instruksi menentukan keadaan akhir dari algoritma. Bila urutannya diubah, maka hasil akhirnya mungkin juga berubah. Menurut Goldshlager dan Lister (1988)

struktur berurutan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1.      tiap instruksi dikerjakan satu persatu
2.      tiap instruksi dilaksanakan tepat sekali, tidak ada yang diulang
3.      urutan instruksi yang dilaksanakanpemroses sama dengan urutan
4.      aksi sebagaimana yang tertulis di dalam algoritmanya
5.      akhir dari instruksi terakhirmerupakan akhir algoritma. 

Contoh 5.13. Flowchart untuk menghitung luas bangun.
Buatlah flowchartuntuk menghitung:
a.       volume balok
b.      luas lingkaran dll.

Penyelesaian:
Soal ini merupakan permasalahan dengan algoritma struktur berurutan karena tidak ada proses pemilihan atau pengulangan. Untuk volume balok, kita harus menentukan variabel input dan output yang dibutuhkan. Untuk menghitung volume balok dibutuhkan variabel input panjang, lebar dan tinggi. Sedangkan variabel outputnya adalah volume. Pada luas lingkaran dibutuhkan variabel input radius dan variabel output luas. Untuk menghitung luas lingkaran ini kita juga membutuhkan konstanta phi. Flowchartuntuk dua masalah ini dapat dilihat pada Gambar 5.6. Contoh 5.14. Flowchartuntuk konversi suhu. Buat  flowchartuntuk mengubah temperatur dalam Fahrenheit menjadi temperatur dalam Celcius dengan rumus

0C = 5/9 x (oF -32).

Penyelesaian:

Soal ini juga masih menggunakan algoritma dengan struktur berurutan. Variabel input yang dibutuhkan adalah F dan variabel outputnya adalah C.


Flowchartuntuk dua masalah ini dapat dilihat pada Gambar 5.7.

 

2  Struktur Algoritma Percabangan
 
 

 

Sebuah program tidak selamanya akan berjalan dengan mengikuti struktur berurutan, kadang-kadang kita perlu merubah urutan pelaksanaan program dan menghendaki agar pelaksanaan program meloncat ke baris tertentu. Peristiwa ini kadang disebut sebagai percabangan /pemilihan atau keputusan. Hal ini seperti halnya ketika mobil berada dalam persimpangan seperti pada Gambar 5.7. Pengemudi harus memutuskan apakah harus menempuh jalur yang kanan atau yang kiri.
Pada struktur percabangan, program akan berpindah urutan pelaksanaan jika suatu kondisi yang disyaratkan dipenuhi. Pada proses seperti ini simbol flowchartDecision harus digunakan. Simboldecision akan berisi pernyataan yang akan diuji kebenarannya. Nilai hasil pengujian akan menentukan cabang mana yang akan ditempuh.

Contoh 5.15. Struktur percabangan untuk masalah batasan umur.
Sebuah aturan untuk menonton sebuah film tertentu adalah sebagai berikut, jika usia penonton lebih dari 17 tahun makapenonton diperbolehkan dan apabila kurang dari 17 tahun maka pennon-ton tidak diperbolehkan nonton. Buatlah flowchartuntuk permasalahan tersebut.

Penyelesaian:
Permasalahan diatas merupakan ciri permasalahan yang menggunakan struktur percabangan.
Hal ini ditandai dengan adanya pernyataan jika .. maka ...(atau If ... Then) dalam Bahasa Inggris. Flowchart penyelesaian masalah tampak pada Gambar 5.9. Pada gambar tersebut, tampak penggunaan simbol Decision. Pada simbol ini terjadi pemeriksaan kondisi, yaitu apakah usia lebih dari 17 tahun atau tidak. Jika jawaban ya maka program akan menghasilkan keluaran teks “Silahkan Menonton”, sedangkan jika input usiakurang dari 17 tahun maka program akan menghasilkan keluaran teks “Anda Tidak Boleh Menonton”.

 

Contoh 5.16. Struktur percabangan untuk perhitungan dua buah bilangan.
Dalam suatu perhitungan nilai P = X + Y.Jika P positif, maka Q = X * Y,
sedangkan jika negative maka nilai Q = X/Y. Buatlah flowchartuntuk mencari
nilai P dan Q

Penyelesaian:
Pada contoh ini input yang dibutuhkan adalah nilai X dan Y, sedangkan proses pemeriksaan kondisi dilakukan pada nilai P apakah positif (termasuk 0) ataukah negative.

Perhatikan flowchartpenyelesaian masalah pada Gambar 5.10 di bawah ini.

 

Kedua contoh di atas (5.15 dan 5.16) merupakan contoh struktur percabangan sederhana yang melibatkan hanya satu percabangan. Pada masalah-masalah yang lebih rumit, kita akan menjumpai lebih banyak percabangan. Kita juga akan menjumpai suatu struktur percabangan berada di dalam struktur percabangan yang lain, atau yang biasa disebut nested (bersarang).

Perhatikan contoh-contoh berikut. Contoh 5.17.
Struktur percabangan bersarang untuk masalah fotokopi. Sebuah usaha fotokopi mempunyai aturan sebagai berikut :
·         jika yang fotokopi statusnya adalah langganan, maka berapa lembar pun dia fotokopi, harga perlembarnya Rp. 75,-
·         jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100 lembar harga perlembarnya Rp. 100,-.
·         Sedangkan jika lebih atau sama dengan 100 lembar maka harga perlembarnya Rp. 85,-.

Buat flowchart untuk menghitung total harga yang harus dibayar jika seseorang memfotokopi sejumlah X lembar.

Penyelesaian:
Pada contoh ini, masalah terlihat lebih rumit. Ada dua percabangan yang terjadi.

·         Yang pertama adalah pemeriksaan apakah status seseorang pelanggan atau bukan.
·         Kedua, apabilastatus seseorang bukan pelanggan, maka dilakukan pemeriksaan berapa jumlah lembar fotokopi, apakah lebih dari 100 lembar atau tidak.

Pada soal ini kita juga menjumpai apa yang disebut sebagai nested.
Perhatikan pernyataan pada syarat kedua dari persoalan di atas. jikayang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100 lembar harga perlembarnya Rp. 100
pernyataan jika yang kedua beradadi dalam jika yang pertama.

Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah status orang yang fotokopi dan jumlah lembar yang difotokopi. Sehingga variable input yang digunakan adalah:

-          Statusuntuk status orang yang fotokopi
-          JLFuntuk jumlah lembar yang difotokopi

Selain itu terdapat variable dengan nama HPP yang digunakan untuk menyimpan harga per lembar dan TH untuk menyimpan nilai total harga.

Perhatikan, variable Status bertipe data char, sehingga penulisannya harus menggunakan tanda “ “.

Flowchartpenyelesaian masalah ini dapat dilihat pada Gambar 5.11.




Contoh 5.18. Struktur percabangan bersarang untuk masalah kelulusan siswa.
Aturan kelulusan siswa pada mata pelajaran Pemrograman Web diterapkan
sebagai berikut :
        Jika nilai ujian tengah semester (UTS) lebih besar dari 70 maka siswa
dinyatakan lulus dan Nilai Akhir sama dengan nilai UTS.
        Jika nilai UTS kurang atau sama dengan 70 maka siswa dinyatakan lulus
jika Nilai Akhir lebih besar atau samadengan 60 dimana Nilai Akhir = (nilai
UTS x 40%) + (nilai UAS x 60%).


LATIHAN
 
Buatlah flowchart penyelesaian masalah tersebut apabila output yang diinginkan
adalah :
1.      NIM,
2.      Nama Siswa,
3.      Nilai Akhir dan
4.      Status Kelulusan. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar